Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Sabtu, 03 Desember 2011

Tentang Cincin

Cincin dapat diartikan sebagai perhiasan yang dipakai di jari. Cincin biasanya dipakai untuk mempercantik diri, atau untuk sekedar menambah kepercayaan diri. Orang juga akan bangga memakai cincin jika cincin tersebut adalah pemberian dari orang yang spesial. Misalnya saja cincin tunangan atau pernikahan. Pasti pemakainya akan selalu ingat akan pemberinya, dan akan menjaganya karena cincin tersebut adalah amanah dari orang spesial yang telah memberikannya.

Ya, cincin adalah amanah. Amanah dari si pemberi kepada si pemakai. Oleh karena saya menganalogikan amanah dengan sebuah cincin. Amanah disini bisa berarti sebagai pemberian, kesepakatan, kepercayaan, jabatan, pekerjaan, tugas, dan lain sebagainya.

Bagaimana reaksi seseorang jika dia menerima suatu amanah? Bisa saja dia akan menerima dengan senang hati, gembira, dan dengan rasa penuh tanggung jawab akan menjaga amanah tersebut. Tapi ada juga seseorang yang justru tidak suka dengan amanah yang diberikan kepadanya. Dan bila seseorang sudah tidak suka dengan suatu amanah, maka akan sulit untuk menjaga amanah tersebut. Yang ada dia malah menganggapnya sebagai beban dalam hidupnya.

Cincin emas atau cincin berlian adalah analogi untuk situasi yang pertama. Seseorang akan senang jika menerima sebuah cincin emas atau berlian. Dia juga bangga dengan sebuah benda cantik yang melingkar di jarinya. Dia akan menjaganya, jangan sampai cincin tersebut hilang atau berpindah tangan ke orang yang tidak bertanggung jawab. Sama halnya dengan amanah yang diterima dengan senang hati dan penuh tanggung jawab. Orang yang menerima amanah tersebut pasti akan dengan suka rela dan menikmati tugas itu. Bahkan dia tidak menganggapnya sebagai tugas tapi sebuah kegiatan yang menyenangkan. Dia akan selalu memegang amanah tersebut apapun yang terjadi. Jangan sampai tugas atau kepercayaan yang telah diberikan kepadanya tidak terlaksana.

Berbeda halnya dengan orang yang menerima amanah sebagai beban. Dia dianalogikan seperti menerima cincin yang berduri. Apa pula cincin duri itu, melihat bentuknya saja sudah ngeri, apalagi jika untuk dipakai, pasti tak ada yang mau memakainya. Jika orang telah terpaksa memakai cincin duri pasti tak akan pernah nyaman. Jari-jarinya pasti akan terasa sakit. Alih-alih dia akan menjaganya, dia akan mencari cara untuk segera melepaskan dari jari tangannya. Seperti itulah orang yang menerima amanah sebagai suatu beban, dia tak akan senang dengan tugas yang diamanahkan kepadanya. Tak akan ada hasil maksimal yang dijalankannya, bahkan kadang dia tak mau menjalankan tugas itu. Karena ketidaknyamanan tersebut, dia sering mencari cara untuk menghindar atau bahkan berusaha untuk melepaskan tugas dan jabatan yang dimilikinya.

Saat seseorang dengan terpaksa harus melepaskan amanah yang telah dilaksanakannya dengan senang hati, pasti dia akan merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Seperti jika dia kehilangan cincin emas atau berlian yang berharga. Tak seperti orang yang dengan terpaksa menerima suatu amanah. Dengan rasa gembira dan rasa bebas dari beban pasti dirasakan saat melepaskan tugas atau jabatannya. Akhirnya setelah sekian lama bisa terbebas dari tekanan yang selama ini tidak dia inginkan. Seperti sebuah cincin duri yang akhirnya dapat dilepas dari jari tangannya yang lentik. Lega rasanya jika cincin duri itu akhirnya dapat terlepas.

Tapi lihatlah jari-jari itu, ada bekas luka yang tertinggal di sana. Seseorang yang merasa terbebas dari 'beban' amanah yang dipikulnya, dari satu sisi dia merasa bebas dari tekanan itu. Tapi lihatlah di dalam hatinya, ada goresan kecil yang disebut luka hati atau penyesalan. Penyesalan akan amanah yang diberikan kepadanya. Mengapa tak dari dulu berusaha menjaga amanahnya, mengapa tak berusaha mengubah cincin duri itu menjadi cincin emas, apakah tak ada manfaat yang didapat dari amanah yang dipegang tersebut. Sungguh penyesalan yang sangat terlambat.

Amanah merupakan suatu titipan kepercayaan yang diberikan oleh seseorang kepada kita, karena orang tersebut percaya bahwa kita mampu menjalankan amanah tersebut. Kita selaku penerima amanah alangkah baiknya menerima dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab. Berat atau tidaknya 'beban' amanah yang kita terima adalah relatif, tergantung pandangan kita terhadap amanah tersebut.

#catatan 12 November 2011, saat melepaskan cincin emas berduri.

4 comments:

Anonim mengatakan...

Berpetuanglah ulin...^^. Tak semua bisa lurus2 saja... akan ada saat ketika km dipakaikan cincin yang serupa. Karena Ulin pernah mencoba memakainya, insyaAllah akan 'luwes' jg dipakai Ulin nantinya...

Anonim mengatakan...

Tampilan blog barunya bagus. ^^

Eko Bephe mengatakan...

alhamdulilah ya... cicin berdurinya sudah lepas. sekarang cincin kawinnya mau kapan? hehehe

toko penjual ace maxs mengatakan...

semoga cepat2 menikah

Posting Komentar